Mengenali tanda dan gejala Demam Berdarah untuk menghindari kondisi fatal serta PSN sebagai upaya pencegahan penyebarannya


Demam berdarah merupakan penyakit menular yang terjadi akhir musim penghujan dan awal musim kemarau, bisa menyerang siapa saja mulai kalangan anak sampai pejabat, artis bahkan dokterpun ada yang terjangkit demam berdarah.

Profesi apapun yang kita pilih tidak boleh menghalangi kita menambah wawasan dalam bidang apapun terutama tentang kesehatan. Tidak harus seorang dokter yang bisa mencegah penyebaran penyakit. Sebagai anggota masyarakat kita wajib menambah pengetahuan tentang kesehatan. Karena kesehatan merupakan modal utama untuk melakukan berbagai aktifitas. Pengetahuan kesehatan yang saya pelajari ternyata bermanfaat untuk keluarga terutama dalam mengambil sikap untuk mengantisipasi keadaan akut pada saat salah satu anak saya . Satu hari di bulan Februari 2010 (saya lupa tanggalnya), anak saya yang pertama pulang sekolah dalam keadaan kurang sehat, saya perhatikan wajahnya memerah dan dia mengatakan meriang. Saya mendetail bertanya apa yang dia rasakan dia mengatakan kepalanya pusing , saya mulai curiga anak saya terkena demam berdarah. Tetangga saya yang kebetulan teman sekantor mempunyai anak yang sekolah satu sekolah dan satu bangku dengan anak saya juga demam sehari sebelumnya. Saya segera mengajak tetangga agar kami sama-sama memeriksakan anak-anak kami, hasilnya anak tetangga trombosit masih 270 dan anak saya 190. saya sedikit tenang karena masih dalam kisaran normal. Setelah itu karena panas, anak saya berikan parasetamol dan air minum yang banyak . hari kedua kondisinya kelihatan belum membaik, saya bawa ke dokter umum dan diagosis dokter anak saya terkena radang tenggorokan dan diberi obat. Hari ketiga saya melihat tidak ada reaksi obat dan anak saya tetap demam tetapi tetap saya beri semangat untuk mengkonsumsi air putih, pocari sweat dan makan makanan yang bergizi karena tetap saja feeling saya mengatakan anak saya kena demam berdarah karena yang saya pelajari seperti itu walaupun tidak nampak ciri-ciri yang jelas. Tapi saya menunggu sampai hari keempat dimana terjadi penurunan suhu tubuh dan ini merupakan masa kritis. Malam hari jam 23.00, anak saya memanggil karena kedinginan. Saya lebih detail lagi menanyakan gejala yang dia rasakan, sampai-sampai suami bilang saya kok seperti dokter. Suami menyarankan untuk melihat reaksi obat dari dokter langganan kami, tetapi saya bersikukuh membawa anak malam itu juga ke rumah sakit karena dari gejala yang disampaikan, anak saya memasuki tahapan kritis dan harus segera di bawa ke rumah sakit untuk menghindari Dengue Shock Syndrome. Malam itu juga anak segera saya bawa ke rumah sakit dan langsung opname walaupun kondisinya masih bagus. Hasil pemeriksaan lab keesokan harinya trombosit anak saya ternyata sudah dibawah normal sekitar 57. tetapi karena sudah diinfus kekuatiran saya berkurang dan saya mensuport anak dengan menyampaikan bahwa demam berdarah bukan penyakit berbahaya yang penting mengantisipasi terjadinya dehidrasi dengan minum air yang banyak dan makan apa saja yang enak dan sementara kurangi yang pedas (kebetulan saya mengajar di gizi klinik mengetahui kalau demam berdarah tidak ada pantangan makanan).

Dengan pengaturan makanan dan minum yang banyak alhamdulillah anak saya bisa melewati masa kritis dengan aman dan tidak ada kenaikan suhu badan setelah hari keempat yang biasa disebut sebagai Demam kuda pelana, hari ke lima trombosit drop 47 tetapi hari keenam sudah naik menjadi 55 dan hari ketujuh naik lagi menjadi 77 dan saya minta ijin dokter untuk pulang . Jadi dengan mengetahui gejala –gejala yang timbul kita bisa mencegah kondisi yang lebih parah sehingga ibu-ibu perlu juga mempelajari tentang penyakit yang banyak mewabah setiap tahun .

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah

tersebut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk betina aedes aegypti akan menggigit dan menghisap darah penderita DBD. Virus dengue yang terhisap akan berkembang di usus nyamuk, lalu bercampur dalam kelenjar ludah nyamuk, kemudian nyamuk akan menularkannya dengan cara menggigit manusia yang rentan. Proses inkubasi di dalam tubuh nyamuk ini memakan waktu 10-12 hari.

Pada pagi hari (08.00-10.00) dan sore hari (15.00-17.00), nyamuk berkelana mencari mangsanya. Setelah menggigit tubuh manusia dengan cepat perutnya membuncit yang dipenuhi kira-kira dua hingga empat milligram darah atau sekitar 1,5 kali berat badannya.
Berbeda dengan nyamuk lain yang cukup menggigit satu mangsa pada periode setelah bertelur hingga akhir hidupnya, aedes mempunyai kebiasaan menggigit beberapa orang secara berganti-ganti dalam waktu yang singkat.

Nyamuk betina menghisap darah manusia untuk mendapatkan protein bagi keperluan pembiakannya. Tiga hari selepas menghisap darah, ia akan menghasilkan hingga 100 butir telur yang halus seperti pasir. Nyamuk dewasa akan terus menghisap darah dan bertelur lagi.
Apabila nyamuk betina menggigit atau menghisap darah orang yang mengalami infeksi dengue, virus akan masuk ke dalam tubuh nyamuk. Diperlukan waktu sembilan hari oleh virus dengue untuk hidup dan membiak di dalam air liur nyamuk. Setelah itu, nyamuk yang sudah terjangkit virus akan membawa virus itu di dalam tubuhnya hingga akhir khidupannya.
Apabila nyamuk yang terjangkit menggigit manusia, ia akan memasukkan virus dengue yang berada di dalam air liurnya ke dalam sistem aliran darah manusia. Setelah empat hingga enam hari atau yang disebut sebagai periode inkubasi, penderita akan mulai mendapat demam yang tinggi.
Penyakit demam berdarah pun menjadi pandemi (penyakit yang berkembang cepat akibat penularan dari manusia ke manusia, di Indonesia.
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke tubuh manusia. Penyakit ini tergolong ganas karena dapat menimbulkan kematian pada penderitanya dalam waktu singkat akibat terjadinya pendarahan dan syok hebat. Namun yang menjadi lakon utama dalam penyebaran virus dengue itu adalah nyamuk Aedes.
Nyamuk Aedes berperan sebagai perantara (vektor) dalam penularan virus dengue dari manusia ke manusia. Seseorang tidak akan tertular penyakit DBD apabila tidak digigit oleh nyamuk. Ada dua jenis nyamuk pembawa virus dengue yaitu Aedes Aegypti dan aedes albopictus. Aedes Aegypti lebih utama dalam menyebarkan virus dengue dibanding aedes albopictus yang relatif jarang.

Aedes aegypti umum berkembang biak di rumah penduduk. Ia bertelur dalam kontainer-kontainer buatan di kawasan rumah perkotaan dan pabrik, seperti : botol minuman, alas pot bunga, vas bunga, bak mandi, tong kayu dan logam, kaleng terbuka, cangkir plastik, aki bekas, wadah gelas, tumpukan kain, dan lain-lain. Aedes Agypti juga bisa bertelur di container alami seperti lubang pohon, ketiak daun, tonggak bambu, dan tempurung kelapa. Aedes albopictus lebih suka di kontainer alami seperti cekungan dahan pohon yang menampung air. Aedes albopictus sering ditemukan di kawasan perkebunan warga. Itu sebabnya, meskipun lingkungan rumah cukup bersih, seseorang tetap bisa terserang DBD yang didapatnya dari nyamuk aedes albopictus yang berasal dari kebun-kebun warga.
Persamaan antara kedua nyamuk ini adalah sama-sama menyukai air bersih dan nyaris terdapat di seluruh Indonesia, pengecualian pada daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Nyamuk Aedes agypti mulanya ditemukan di Mesir yang kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui kapal laut dan kapal udara. Nyamuk ini hidup dengan baik di belahan dunia yang beriklim tropis dan subtropics sperti Asia, Afrika, Australia, dan Amerika.
Secara fisik, telur nyamuk Aedes agypti berbntuk lonjong dan mempunyai anyaman seperti kain kasa. Telur tampak satu per satu teratur di pinggiran kaleng, lubang pohon, alas pot bunga, dan lain sebagainya. Larvanya tegak lurus di bawah permukaan air Sifon dengan satu rumpun bulu sifon. Pupa nyamuk ini biasanya berada di bawah permukaan air. Dan apabila Aedes aegypti telah dewasa, maka nyamuk ini dapat dilihat secara fisik berwarna hitam putih belang pada kaki dan badannya.
Yang berperan menggigit dan menghisap darah untuk menyebarkan virus ke manusia adalah nyamuk betina. Nyamuk betina lah yang memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya. Nyamuk jantan tidak bisa menggigit dan menghisap darah, ia hanya membantu membuahi nyamuk betina. Jika dilihat secara fisik, antene Aedes aegypti jantan berbulu lebih lebat di banding Aedes aegypti betina. Dari cara hinggapnya pun dapat dibedakan, nyamuk aedes aegypti hinggap mendatar di tubuh manusia, berbeda dengan nyamuk anopheles yang hinggap menungging.
Umur nyamuk betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 11/2 bulan dan tergantung suhu kelembaban udara sekelilingnya. Kepadatan nyamuk akan meningkat saat musim hujan. Jangkauan terbang nyamuk ini berkisar antara 100 – 400 meter.

Nyamuk Aedes agypti mempunyai perilaku yang khas yaitu menggigit pada pagi dan sore hari. Pagi hari antara pukul 08.00 sampai 10.00. Sore hari antara pukul 15.00 – 17.00, pada saat sebelum matahari terbenam. Untuk berkembang biak, nyamuk ini hanya bertelur di air bersih dan tidak bersarang di air got atau semacamnya.
Aedes Agypti dapat berkembang di dalam air bersih yang menggenang lebih dari lima hari. Dapat berkembang biak di air dengan volume minimal 0,5 sentimeter atau sama dengan satu sendok teh.
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

DBD adalah penyakit akut yang disebabkan infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina yang umumnya menyerang pada musim panas dan musim hujan. Virus itu menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan. Manifestasi klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan DBDdengue.

Secara kronologis prosesnya dimulai dari nyamuk aedes yang tidak bervirus menggigit dan mengisap darah seseorang yang telah terkena demam berdarah dengue. Nyamuk yang sudah terinfeksi virus kemudian menggigit orang sehat dan memindahkan virusnya bersama air ludah ke dalam tubuh.

Pada saat tersebut, virus memperbanyak diri dan menginfeksi sel-sel darah putih serta kelenjar getah bening untuk kemudian masuk ke sistem sirkulasi darah. Virus ini sebenarnya hanya ada di dalam darah selama tiga hari sejak ditularkan oleh nyamuk. Pada hari-hari itulah terjadi pertempuran antara antibodi dan virus dengue yang dianggap sebagai benda asing oleh tubuh. Badan biasanya mengalami gejala demam dengan suhu tinggi antara 39° C sampai 40° C.

Akibat pertempuran tersebut terjadi penurunan kadar trombosit dan bocornya pembuluh darah sehingga membuat plasma darah mengalir ke luar. Penurunan trombosit ini mulai bisa dideteksi pada hari ketiga. Masa kritis penderita demam berdarah berlangsung sesudahnya, yakni pada hari keempat dan kelima.

Pada fase ini, suhu badan turun dan biasanya diikuti oleh sindrom shock dengue karena perubahan yang tiba-tiba. Muka penderita pun menjadi memerah atau facial flush. Biasanya, penderita juga mengalami sakit pada kepala, tubuh bagian belakang, otot, tulang dan perut (antara pusar dan ulu hati). Tidak jarang diikuti dengan muntah yang berlanjut dan suhu dingin dan lembab pada ujung jari serta kaki.

Penanganan yang benar pada fase tersebut sangat ditekankan agar penderita bisa melewati masa kritisnya dengan baik. Caranya dengan banyak memberikan asupan cairan kepada penderita sebagai pengganti plasma darah. Hal ini dikarenakan banyaknya cairan tubuh yang hilang dengan cepat akibat merembesnya plasma darah yang keluar dari pembuluh darah. Saat ini, larutan gula garam atau oralit masih merupakan cairan terbaik karena komposisinya setara dengan plasma darah.

Pemberian infus diberikan apabila penderita dalam kondisi muntah terus, tidak bisa makan dan minum, menderita kejang, kesadaran menurun atau derajat kebocoran plasma darahnya tinggi, yang biasa terjadi pada fase kritis. Begitu pula dengan transfusi trambosit yang akan diberikan jika trambosit penderita di bawah 100.000 dengan pendarahan yang cukup banyak. Bila masa kritis itu bisa dilewati dengan baik maka pada hari keenam dan ketujuh kondisi penderita akan berangsur membaik dan kembali normal pada hari ketujuh atau kedelapan.

Tapi, reaksi tubuh manusia terhadap virus ini dapat berbeda. Perbedaan reaksi ini juga akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit. Bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue itu adalah
terjadi netralisasi virus, disusul dengan mengendapnya bentuk netralisasi virus pada pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam, terjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan, terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya komponen plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga perut berupa gejala ascites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura. Jika tubuh manusia hanya memberi reaksi pertama dan kedua, orang itu akan menderita demam dengue. Sementara, jika ketiga reaksi terjadi, orang itu akan mengalami DBD dengue.

Jika demam dengue terjadi, gejala-gejala yang timbul adalah
demam, yang timbul secara mendadak, tinggi (dapat mencapai 39°C-40°C) dan dapat disertai dengan menggigil. Demam ini hanya berlangsung 5-7 hari. Saat demam berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak, disertai dengan keringat banyak dan tubuh tampak loyo. Kadang-kadang, dikenal istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari, sempat turun ditengahnya menjadi normal, lalu naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh.

Timbulnya gejala panas, akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya, yang dikeluhkan adalah nyeri otot, sendi, punggung dan bola mata yang semakin meningkat apabila digerakkan. Adanya gejala nyeri ini, masyarakat awam sering menyebutnya flu tulang. Setelah penderita sembuh, gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh juga akan hilang.

Ruam, yang dapat timbul pada saat awal panas (berupa flushing: kemerahan pada daerah muka, leher dan dada). Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan atau kaki.

Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD dengue selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita. Bahkan pada sebagian besar penderita, tanda perdarahan ini muncul baru setelah dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), agak besar di kulit (echimosis), gusi, hidung dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan masif yang dapat berakhir dengan kematian.

Pada anak-anak tertentu, jika menderita panas juga disertai dengan perdarahan hidung (epistaksis). Hal itu dikenal sebagai habitual epistaksis, sebagai akibat kelainan sementara dari komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya oleh virus dengue). Ada juga pada penderita lainnya, jika minum obat disaat panas, akan disusul dengan terjadinya perdarahan hidung.

Pada DBD dengue, secara umum, empat gejala seperti yang terjadi pada demam dengue juga akan terjadi. Bedanya adalah adanya manifestasi gejala klinis sebagai akibat adanya reaksi ketiga tubuh manusia terhadap virus dengue, yaitu keluarnya plasma darah dari dalam pembuluh darah keluar dan masuk ke dalam rongga perut dan rongga selaput paru. Jika ini tidak segera ditanggulangi, manifestasi gejala perdarahan menjadi sangat masif. Praktiknya, sering kali dokter terpaksa memberikan tranfusi darah dalam jumlah yang tidak terbayangkan. Yang perlu dicermati adalah kapan penderita DBD dengue mulai mengalami keluarnya plasma darah dari dalam pembuluh darah. Biasanya, keluarnya plasma darah terjadi pada sakit hari ke-3 sampai ke-6. Gejalanya didahului dengan penurunan panas badan penderita secara mendadak (lysis), diikuti dengan tubuh yang tampak loyo, pada perabaan akan didapatkan ujung-ujung tangan atau kaki dingin dan nadi yang kecil dan cepat. Saat itulah sebenarnya kondisi kritis yang harus dicermati. Karena semakin lemah dan loyo-nya penderita, akan terlambat atau kurang optimal untuk diselamatkan.

Cara penularan demam berdarah:
Anak yang sakit demam berdarah di dalam darahnya mengandung virus. Bila anak ini digigit nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. Dan bila nyamuk tersebut menggigit anak lain (anak sehat), maka anak itu akan dapat ketularan penyakit ini.

Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti):

  • Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
  • Hidup di dalam dan di sekitar rumah
  • Menggigit/menghisap darah pada siang hari
  • Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
  • Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan di got/comberan
  • Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain.

Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain.

Tanda dan gejala

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena

menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini:

  • Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
  • Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
  • Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.
  • Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.


Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Tanda dan gejala

Virus DenguePenyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan — pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.
Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Bila sudah parah, penderita gelisah. Tangan dan kakinya dingin dan berkeringat.
Jadi kenali dengan baik demam pada DBD ini agar tepat penanganannya.Demam pada DBD mempunyai siklus demam yang khas disebut “Siklus Pelana Kuda”

demam pelana kuda

Ciri-ciri Demam DBD atau Demam Pelana Kuda

Hari 1 – 3 Fase Demam Tinggi

Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, badan ngilu dan nyeri, serta mual/muntah, kadang disertai bercak merah di kulit.

Hari 4 – 5 Fase KRITIS

Fase demam turun drastic dan sering mengecoh seolah terjadi kesembuhan.
Namun inilah fase kritis kemungkinan terjadinya “Dengue Shock Syndrome”

Masa kritis
Prinsipnya, orang tua harus benar-benar menghitung hari, sejak kapan anaknya demam. Satu hari berarti satu hari penuh atau 24 jam setelah mulainya demam. Karena dengan begitu, bisa ditentukan kapan anak masuk dalam fase kritis yang merupakan momok mengerikan pada DBD. Pada DBD, demam biasanya akan turun setelah berlangsung 3-4 hari. Namun, justru pada saat demam turun anak dapat masuk ke masa kritis, atau sebaliknya sembuh tanpa komplikasi apapun.
Orang tua justru harus waspada pada saat demamnya turun. Pada anak yang masuk masa kritis, pada saat demam turun, ujung-ujung jari teraba dingin, denyut nadi kecil dan cepat serta tekanan darah menurun dan anak tampak lemas. Semua ini terjadi akibat cairan merembes ke luar dari pembuluh darah. Anak seolah-olah kekurangan cairan darah dan sirkulasi tubuh menjadi gagal berfungsi. Akhirnya anak mengalami syok. Tandanya, kulit teraba dingin terutama ujung jari dan kaki, biru di sekitar mulut, anak gelisah sekali dan lemas, nadinya lemah dan cepat bahkan bisa tidak teraba denyutnya.
Selain syok, dapat pula terjadi perdarahan. Yang paling sering adalah perdarahan saluran cerna, ditandai dengan buang air besar berdarah, akibat trombosit yang rendah ataupun karena syok yang berkelanjutan. Kedua keadaan ini memerlukan penanganan sangat serius dan intensif karena merupakan keadaan sangat gawat.

Hari 6 – 7 Fase Masa Penyembuhan

Fase demam kembali tinggi sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan.


TANGANI DENGAN TEPAT

1.Beri minum yang cukup

2. Beri makanan yang bergizi

2.Hati-hati memilih obat demam, pastikan mengandung PARASETAMOL

3.BAWA SEGERA KE RUMAH SAKIT

''Perlu dicurigai adanya DBD apabila demam dua hingga tujuh hari. Biasanya penderita DBD rata-rata mengalami demam selama lima hari,'' tutur dr Dindin H Hadim, Wadir Yan Medis RS Budi Kemuliaan.
Setelah mendadak demam tinggi selama 2-7 hari dengan 38 °C- 40 °C. Kemudian disertai penurunan trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 per mm³.


Diagnosis

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.

Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.

Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

Pengobatan

Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).

Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya:

  • Paracetamol membantu menurunkan demam
  • Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
  • Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder


Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.

Catatan:
Jika kita dirawat di rumah sakit, perhatikanlah obat yang disuguhkan, karena tidak ada obat yang bisa menyembuhkan demam berdarah itu (kecuali penurun panas). Infus sangat dibutuhkan, tapi jangan pernah mau diberikan antibiotik (kecuali ada penyakit lain). Tablet yang diberikan biasanya adalah vitamin.
Perhatikan juga hasil laboratorium setiap hari. Sebenarnya, jika trombosit sudah meningkat melewati batas bawah normal (grafik trombosit tidak turun lagi), panas tubuh sudah normal kembali (36′C-37′C), tekanan darah (tensi) normal, itu pertanda anda sudah mulai sembuh, dan anda sudah bisa meminta kepada dokter untuk rawat jalan saja. Selama di rumah, usaha untuk minum air putih sebanyak-banyaknya harus tetap dijalankan. Kalau anda khawatir dan tidak yakin san
ggup untuk rawat jalan, tetaplah jalani rawat inap anda. (dikutip dari berbagai sumber)

Upaya mencegah penyebaran demam berdarah

Langkah sederhana, yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan dengan kegiatan 3M, rantai penularan aedes aegypti sebagai penyebab DBD dapat diputus, sehingga tidak sampai menyebar luas. Tapi yang terjadi justru kita membuat serangan penyakit itu semakin membabi-buta, tanpa pertahanan dan perlawanan berarti.

Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran, kumuh dan lembab serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Untuk mencegah serangan, tentunya adalah dengan membasmi nyamukaedes yang menjadi media virus, dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab dan berair. Untuk memberantas nyamuk itu, jentik-jentiknya atau sarang-sarangnya harus diberantas. Karena tempat berkembang-biaknya ada di rumah-rumah dan tempat-tempat umum, setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD, secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.

Pemerintah juga sudah sejak lama mempromosikan gerakan 3M (menguras, membersihkan dan mengubur) tapi tetap saja kesadaran masyarakat rendah sekali. Kalau sudah tetangga atau orang serumah sudah kena demam berdarah baru panik. Padalah semua bisa dicegah dengan langkah-langkah yang mudah asal teratur dilakukan oleh semua orang. Kita harus bisa mendisiplinkan diri untuk membasmi sarang-sarang nyamuk dan tempat bertelurnya. Menurut Al-Gore di film dokumenternya "The Inconvenient Truth", disebutkan juga bahwa pemanasan global telah menyebabkan nyamuk berekspansi ke tempat-tempat yang lebih tinggi dimana sebelumnya tidak cukup hangat untuk mereka hidup.
Yang jelas kita harus bisa terus mengurangi populasi nyamuk dengan cara apapun dan membasmi tempat bertelur mereka. Lalu kita juga harus menjaga agar orang yang sudah terjangkit kita terkena nyamuk yang dapat menularkan kembali kepada orang lain.

Sisihkan waktu anda untuk membantu memerangi wabah demam berdarah. Dengan ikut membersihkan tempat tinggal anda untuk memerangi nyamuk, kita juga ikut membantu membersihkan lingkungan sekitar kita. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang tidak disukai nyamuk.


Lakukan hal-hal berikut ini:

Setiap hari

  • Telungkupkan semua ember
  • Bersihkan dan keringkan semua genangan yang terlihat
  • Gemburkan tanah di kebun dan juga tanah di Pot tanaman anda karena tanah yang keras bisa membuat genangan air
  • Bersihkan sampah yang menumpuk karena bila tumpukan itu terkena hujan akan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur
  • Semprot seisi rumah pada sore hari bila perlu (menyemprot secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan)
  • Pasang mosquito trap untuk mengurangi populasi
  • Siapkan raket nyamuk
  • Tutup pintu yang keluar agar nyamuk tidak masuk, bila perlu pasang pintu dengan kawat nyamuk
  • Pasangkan kawat nyamuk untuk semua jendela anda sehingga rumah bisa tetap adem tanpa nyamuk


Setiap 2 hari sekali

  • Bila Pot anda ada piring wadah air dibawahnya, buang airnya, bersihkan dan gosok untuk menghilangkan telur nyamuk
  • Ganti air di vas bunga atau pot
  • Bersikan tempat penadah air di dispenser
  • Bersikan dan cek apabila di luar rumah anda ada genangan air di teras, kebun atau jalanan


Setiap minggu

  • Bersihkan got serta saluran air agar tidak ada yang menghalangi air dan bersihkan dari kotoran dan daun-daun yang menumpuk
  • Bersihkan talang air agar tidak terhalang daun dan sampah lainnya
  • Bersihkan tempat sampah luar rumah dari genangan air

Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypi) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) Upaya ini merupakan cara yang terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara sebagai berikut:

  1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
  2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lain-lain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
  3. Kumpulkan barang-barang bekas dan berikan pada pemulung , seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar bersama sampah lainnya
  4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
  5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu
  6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali.
  7. Fogging bukan solusi untuk membunuh nyamuk dan jentik nyamuk tetapi memindahkan nyamuk dari satu tempat ke tempat lain dan bila ada yang nyamuk yang selamat dia akan semakin resisten.

basmi nyamuk

10 komentar:

SANGAT BAGUS DAN MEMBANTU PARA IBU

 

terima kasih info nya
sangat informatif

 

infonya sangat membantu...terima kasih atas postingannya.

 

Kalo dia emang punya darah rendah, tp gejala seperti pusing+demam 3hr disertai radang flu dan serak lalu di hr ke 4 demam turun tp diare dan masih agak pusing. Apa itu masuk kriteria dbd?

 

Salam blogger,

Halo halo..., kunjungan pertama niih.... Boleh perkenalkan diri dulu ya :D

Nama saya Vidia, penjual VCD pendidikan anak hehe. Produk yang saya jual adalah VCD pendidikan khusus untuk produk PT. Kastari Sentra Media. Koleksi VCD dibagi menjadi beberapa kategori yakni: Seri Ibadah Anak, Seri Pendidikan Awal, Seri Pendidikan Moral, Seri Pendidikan Karakter, Seri Pendidikan Anak, Seri Preschool.

VCD ini bisa banget buat hadiah ulang tahun anak, adik atau ponakan. Anak usia 2-5 tahun tentu senang melihat animasinya. Jika Anda tertarik dan ingin mendapatkan informasi lebih lengkap silakan berkunjung ke toko online saya. Makasih ya...

 

Artikelnya sangat informatif.. terimakasih...

 

Trombosit normal skala nya bukannya harusnya ntara 15.000-30.000?,.mksdnya 47 apa ya?

 

normal trombosit itu 150.000 keatas,,, dibawah 150.000 rendah

 

Saya didiagnosis Herpes 2 tahun yang lalu dan saya telah mencoba semua cara yang mungkin untuk mendapatkan obatnya tetapi tidak berhasil, sampai saya melihat sebuah posting di forum kesehatan tentang seorang Dokter Herbal (Dr Akhigbe) yang menyiapkan obat-obatan herbal untuk menyembuhkan semua jenis. penyakit termasuk Herpes, pada awalnya saya ragu, apakah itu nyata tetapi memutuskan untuk memberinya percobaan, ketika saya menghubungi Dr Akhigbe melalui Emailnya: drrealakhigbe@gmail.com dia membimbing saya dan menyiapkan obat herbal dan mengirimkannya kepada saya melalui jasa pengiriman kurir, ketika saya menerima paket (jamu) Dia memberi saya petunjuk tentang cara mengkonsumsinya, saya mulai menggunakannya seperti yang diperintahkan dan saya berhenti mendapatkan wabah dan luka mulai menghilang, bisakah Anda percaya saya sembuh dari virus mematikan ini dalam dua hingga tiga minggu dan pemberitahuan perubahan di tubuh saya. Berhari-hari menggunakan PEMULIHAN ini, tidak bisa mempercayai penyembuhan pada awalnya sampai saya melihatnya sebagai HERPES saya sembuh seperti sihir Dr Akhigbe juga menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan penyakit seperti, HIV, HERPES, KANKER, ALS, PENYAKIT KRONIS, PENYAKIT JANTUNG , LUPUS, ASTHMA, DIABETES HEPATITIS A DAN B.ECZEMA, BACK PAIN, INFEKSI EKSTERNAL, ASTHMA, MALARIA, DEMAM BERDARAH, BACTERIA DIARRHEA, RABI, PROGERIA, MENINGITIS, EPILEPSI, STONE, GULA HULU, GELOMBANG HUBUNGI JUGA, GULA HAK THYROID, DINGIN & FLU, PENYAKIT GINJAL, ACME. API LUKA. dll. Hubungi dokter herbal yang hebat ini hari ini bapak obat herbal. via Email: drrealakhigbe@gmail.com atau whatsapp dia +2349010754824 dan sembuh secara permanen. Dia nyata..website: https: drrealakhigbe.weebly.com

 

Posting Komentar