BELAJAR Memahami dan Mengamalkan Surat Al- FATIHAH DALAM HIDUP

Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam
Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut Al Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quran. Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang.
Dari ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Kemudahan Dari Allah) disampaikan bahwa Surat yang mulia ini, berjumlah tujuh ayat , mencakup pujian kepada Allah. Mengagungkan, memujaNYa dengan menggunakan nama-namaNya yang indah dan melekat dengan sifat-sifatnya yang tinggi, dengan menuturkan hari akhirat yaitu hari pembalasan , dengan membimbing hamba-hambaNya dalam memohon dan merendahkan diri padaNya serta membebaskan diri dari upaya dan kekuatan sendiri untuk menuju Pengikhlasan ibadah hanya untukNya dari sekutu, bandingan atau menyerupai .Membimbing hamba dalam memohon hidayah kepadaNya pada jalan yang lurus yaitu Dinul Islam dan memohon kekokohan diatas ini sampai hari kiamat yang akan mengantarkannya kepada surga Na’im dan bertemu dengan para nabi, shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang soleh. Surat al-Fatihahpun mencakup ungkapan dorongan untuk beramal saleh. Mencakup ungkapan yang menakut-nakuti dan mengingatkan agar tidak menempuh jalan kebatilan agar tidak berkumpul dengan orang-orang batil yaitu mereka yang dimurkai dan yang sesat.
Bila kita renungkan, dalam satu hari untuk seluruh sholat wajib kita mengucapkan al-Fatihah sebanyak 17 kali, itupun akan bertambah bila kita melakukan sholat sunnah. Sungguh menyedihkan bila kita mengucapkannya berulang-ulang sebanyak 17 kali tetapi kita tidak mampu memahami isi dan maksud yang kita ucapkan. Lalu bagaimana pengamalannya dalam hidup kita sehari-hari. Beberapa pertanyaan yang mesti kita jawab sendiri
1. Apakah benar setiap perbuatan kita dimulai dengan niat kepada Allah semata karena awal surat dan setiap aktivitas kita kita mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).
2. Apakah benar kita sudah tidak ingin dipuji orang lain atas apapun yang kita lakukan. Bahkan kita sudah tidak marah, kecewa atau sakit hati bila ada orang yang kita tolong tidak membalas kebaikan kita bahkan dia tidak mengucapkan terima kasih? Karena sesunggunhnya ”Al- Hamdu lillahi rabbil alamin ” (Segala puji hanya kepunyaan Allah, Rabb semesta alam).
3. Apakah kita benar-benar memuji Allah dengan tulus ” Ar-rahman ar-rahim” (Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)
4. Apakah kita menyadari bahwa kita akan dimintai pertanggung jawabkan atas hidup yang diberi Allah pada hari kiamat?, apakah kita sudah melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi semua laranganNya, karena sesungguhnya Allah pemilik segalanya. ”Maliki Yaumiddin ”(Yang memiliki hari pembalasan). Bahwa azab Allah sangat pedih bila kita mengkhianatiNya.
5. Apakah kita juga benar-benar takut hanya kepada Allah semata, tidak takut pada atasan apalagi pada orang-orang sekeliling kita . Pada saat kita berusaha menegakkan hukum-hukum Allah seperti berjilbab, berhijab dan ikut mendukung penegakkan hukum-hukum Allah kita dianggap fanatik, aneh bahkan tidak modern karena modern pada saat ini selalu diidentikkan dengan pandangan dan pemikiran orang barat. Apalagi di era modern ini masih ada orang mengandalkan paranormal untuk melihat keberuntungan bisnis mereka. ”Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iinu (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan)
6. Apakah kita juga telah melaksanakan petunjuk dan peraturan hidup yag telah diberikan Allah yaitu Al-Quran seperti yang tercantum dalam Qs. Al-Baqarah :ayat 2 ” Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya : petunjuk bagi orang orang yang bertakwa” . Pada surat al-Fatihah ayat 5- 7 adalah permohonan kita kepada Allah ” Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan ) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Semoga dengan upaya kita untuk memahami arti surat al- Fatihah ini akan membantu kita mengamalkannya sepanjang hidup kita dan semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah semata. Semoga kita bisa memanfaatkan sisa umur kita yang masih sehat sebelum datang sakit, waktu yang longgar sebelum waktu yang sempit, masa aktif kita sebelum datang masa uzur kita, masa lapang rizki dan hidp kita sebelum kematian menjemput. Amiin