IBU, JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al-Mujadilah [58:] 11)

Mengenai belajar dan mengajar , Mu’adz bin jabal-dalam riwayatnya yang marfu’ mengatakan ”Pelajarilah ilmu, sebab mencari ilmu karena Allah adalah kebaikan, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih , mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah dan membelanjakan harta kepada ahlinya adalah kedekatan . Barangsiapa yang kehilangan ilmu, maka hatinya akan sakit yang biasanya berujung pada kematian, tidak menyadarinya, karena kesibukan-kesibukan dunia mematikan perasaannya maka kita akan merasakan sakit yang pedih dan penyesalan yang tiada berguna, dalam sabdanya Rasulullah Saw menyampaikan : ”Manusia itu tidur. Maka ketika mereka mati, mereka bangun”.

Maukah kita menjadi orang yang menyesal setelah tidak ada waktu dan kesempatan untuk belajar ? saya yakin kita semua tidak menginginkan itu terjadi. Sehingga mulai saat ini kita harus mendorong diri lebih keras lagi untuk belajar dan terus belajar sampai akhir hayat kita.

Rasulullah Saw. Bersabda, ”Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslim dan muslimat”. Suatu kewajiban kepada seluruh umat islam yang laki-laki maupun perempuan setelah mencapai akil baliq adalah mengetahui dua kalimat syahadat dan memahami maknanya, meyakini tanpa kebimbangan dan keraguan walau kadang melalui taklid karena tidak semua hal harus bisa dilogikakan dengan akal manusia. Kewajiban mempelajari ilmu –ilmu yang menambah kedekatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT lebih utama dan merupakan fardhu ’ain sedangkan ilmu yang berkaitan dengan lahiriah yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan manusia merupakan fardhu kifayah.

Dari segi akal, keutamaan ilmu yang dengannya manusia sampai kepada Allah dan mencapai kedekatanNya, yaitu kebahagiaan kekal dan kelezatan abadi . Di dalamnya terdapat kemuliaan dunia dan akhirat. Dunia adalah ladang akhirat. Maka orang yang berilmu dengan ilmunya senantiasa berusaha memperbaiki diri untuk semakin mendekatkan diri pada Penciptanya , dengan pengajaran senantiasa menyeru kepada kebaikan sesuai firman Allah SWT., ”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS Al-Nahl [16]:125) .

lmu Allah sangat luas, janganlah pernah puas dengan ilmu yang kita miliki sekarang, karena akan menjadi benih kesombongan yang menggumpal menjadi ketakaburan,belajar dan teruslah belajar untuk hal yang lebih utama sebagai modal kita beraktivitas dan membimbing anak-anak kita menjadi umat yang kuat ilmu dan imannya.

Allah SWT berfirman:

Katakanlah ”Adakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?’ (QS Az-Zumar[39]:90)

”Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia. Dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu”.(QS Al-Ankabut[29]:43)

Dalam hadis shahih Rasulullah bersabda :

”Seutama-utama manusia adalah orang mukmin yang berilmu yang apabila diperlukan, ia berguna. Kalaupun tidak diperlukan, maka ia dapat mengurus dirinya sendiri.

Yang pantas bagi orang yang berilmu yang taat adalah makanan, pakaian, tempat tinggal dan semua yang berkaitan dengan hidupnya di dunia ini sederhana, tidak cenderung pada kesenangan, tidak sampai kepada kemewahan, menghindari masuk lingkungan penguasa dan kaum hartawan untuk menghindari fitnah.

Iman itu telanjang, pakaiannya adalah takwa, perhiasannya adalah rasa malu dan buahnya adalah ilmu (Hadist)

0 komentar:

Posting Komentar