IBU, TUNJUKKAN PRESTASIMU !!!

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma”ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada ALLAH….”

(QS. Ali Imran : 110)

Islam telah menggariskan tentang siapa perempuan dan apa peran yang harus dijalaninya. Sama halnya dengan laki-laki, perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang telah ditentukan Allah. Untuk menjalani kehidupannya, ALLAH telah membekali perempuan dengan seperangkat potensi kehidupan yang terdiri dari naluri-naluri, kebutuhan jasmani dan akal.

Dengan akalnya, perempuan mampu memahami petunjuk dari ALLAH SWT dalam Al’Quran dan as Sunah. Dengan kemampuan ini, Allah hendak memuliakan kaum perempuan. Diantara mereka ada yang memilih jalan kebaikan, namun ada pula yang memilih jalan keburukan.

” Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan jalan ketaqwaannya. Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa itu . Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya (QS. As-Syams [91] : 8-10)

Dengan petunjuk dari ALLAH SWT, seorang muslimah mampu memecahkan kehidupannya dengan baik dan terarah. Keimanannya kepada Allah mendorongnya menjadikan aturan Allah sebagai metode yang benar dan tepat untuk memenuhi kebutuhannya dan memuaskan naluri-nalurinya, baik naluri beragama, mempertahankan diri maupun naluri menyayangi lawan jenis untuk melanjutkan keturunan.

Hanya saja kuat lemahnya naluri berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, tergantung umur, pengalaman hidup dan rangsangan eksternal yang mempengaruhi nalurinya.

Agar seorang muslimah mampu meraih prestasi dalam hidupnya maka :

  1. Harus memiliki dorongan kuat untuk hidup lebih baik
  2. Harus memiliki kesungguhan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri
  3. Harus memiliki keimanan yang kuat (daya tahan) dan tidak mudah putus asa apalagi menyerah dengan keadaan.

Seperti apakah ibu yang berprestasi ?

Allah SWT menegaskan bahwa kemuliaan seseorang disisi ALLAH hanyalah diukur dari ketaqwaannya sebagai hamba ALLAH

”Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi ALLAH adalah yang paling bertaqwa” (QS.Al-Hujarat [49]:43)

Ibu berprestasi adalah ibu yang mampu melaksanakan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh semua peran-peran yang ditetapkan ALLAH SWT atas dirinya di dunia dan dapat mempertanggung jawabkannya di akhirat kelak. Dengan pandangan ini seorang ibu akan dapat meraih prestasi terbaik dalam kehidupannya.

Islam menempatkan perempuan pada dua peran strategis :

Pertama, sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya , agar menjadi menjadi guru yang berkualitas haruslah berupaya :

  1. Memiliki kecerdasan spriritual :

· Menyadari sepenuhnya bahwa dirinya diciptakan ALLAH untuk memerankan diri sebagai ibu terbaik bagi anak-anaknya semata-mata karena mengharap ridho ALLAH SWT.

· Meyakini bahwa peran sebagai ibu adalah peran yang sangat mulia (ingatlah surga dibawah telapak kaki ibu?? Ibu yang bagaimana?? Ibu yang taat pada ALLAH, penuh cinta dan kasih sayang dalam membimbing anak-anaknya)

· Memperbaiki motivasi dan tujuan yang ingin dicapai ketika menjalankan peran sebagai ibu.

  1. Berkepribadian Islam yang tangguh

Muslimah berkualitas akan memiliki kepribadian Islam yang tangguh dan mulia berdasarkan aqidah Islam. Cara berpikir dan berprilaku senantiasa diarahkan pada peraturan-peraturan Islam

  1. Menyadari anak sebagai aset generasi mendatang

Ibu yang menyadari anak sebagai aset generasi mendatang senantiasa berusaha memperbaiki diri setiap hari dalam rangka menambah kemampuan untuk mengarahkan dan mendidik anak-anaknya mengadi generasi yang unggul pada masanya. Anak yang berkualitas akan tercermin pada pribadinya : beriman, taat ibadah, akhlak terpuji, kuat pendirian, pandai memilih lingkungan pergaulan, lemah lembut dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitarnya serta mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

  1. Menguasai konsep pendidikan anak

Ibu harus mengetahui dan menguasai konsep pendidikan anak, memahami arah dan tujuan mendidik anak, menguasai persoalan teknis praktis dalam mendidik anak-anaknya.

    • Menanamkan aqidah Islam, sehingga anak akan mampu mengatasi persoalan hidupnya dengan penyelesaian Islam
    • Mengarahkan, mengendalikan dan mengembangkan keinginan anak sesuai tuntunan Islam dan tidak terjebak menuruti keinginan anak yang bertentangan dengan tuntunan islam.
    • Mengenal potensi anak dengan mengamati penampakan yang muncul dari tindakan anak
    • Dapat melihat peluang untuk mengembangkan potendi anak
  1. Berkomunikasi dengan anak secara baik

Kemampuan berkomunikasi baik antara orang tua dan anak sangat penting dalam proses pendidikan anak. Anak merekam kata-kata dan gaya bahasa orang tua. Masa anak-anak adalah momentum berharga untuk membangun pondasi bahasa dan komunikasi anak

  1. Kreatif dalam keterbatasan

Setiap manusia memiliki keterbatasan, demikian pula halnya dengan seorang ibu. Keterbatasan materi, waktu dan tenaga harus disikapi dengan tenang. Keterbatasan yang ada akan mendorong kretifitas untuk menyelesaikan persoalan-persoalannya dengan keyakinan kuat bahwa ALLAH SWT akan memberinya kemudahan ketika ia berupaya untuk mengikuti tuntunanNYA.

Kedua sebagai pengelola Rumah tangga

  • Membuat rumah laksana surga bagi semua anggota keluarganya
  • Memupuk motivasi dan semangat seluruh anggota keluarganya untuk berjuang di jalan ALLAH
  • Menjaga kehormatan suami dan anak

Peran ibu di masyarakat

Seorang ibu juga merupakan bagian dari masyarakat. Islam mengatur peran muslimah di masyarakat. Ada yang ditetapkan sebagai kewajiban seperti berdakwah. Ada pula yang ditetapkan sebagai mubah seperti mengembangkan potensi dan mengaktualisasikan diri dalam profesi yang ditekuninya dengan niatan mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan umat. Tetapi janganlah kemudian yang mubah dilakukan kemudian melalaikan kewajiban bahkan melanggar hukum syara.

Islam tidak memisahkan masyarakat menjadi masyarakat laki-laki dan masyarakat perempuan. Mereka bekerjasama untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dibawah naungan ridha ALLAH SWT.

Bagaimana menjadi Ibu yang berprestasi

  • Upaya membina kepribadian Islam yang memperhatikan 2 aspek : aspek aqliyah (pila pikir) dan aspek nafsiyah (pola perilaku). Kedua aspek ini harus seimbang.

Aspek aqliyah :

  1. banyak mencari informasi : membaca, berdiskusi, memahami persoalan sosial disekitarnya.
  2. berlatih menganalisa suatu persoalan dan mencari solusi sesuai dengan pemikiran dan hukum Islam
  3. rajin menambah wawasan melalui forum-forum diskusi , seminar, training dsbnya.

Aspek Nafsiyah :

1. meningkatkan kualitas ibadah

2. memupuk rasa tawakal

3. Muhasabah (intopeksi diri)

4. Istiqomah (bersungguh-sungguh secara terus menerus)

  • Formulasi Sukses : (mo.d.u.i.t) : motivasi, doa, usaha ,ikhtiar dan ikhlas, tawakal
  • 4 langkah menjadi pribadi muslimah

1. kenali diri

2. terima diri

3. kembangkan diri

4. tingkatkan diri

Berubah setiap hari ke arah kebaikan

Tantangan ibu adalah pemikiran dan budaya –budaya bukan islami : Sekularisme, pluralisme, feminisme, gender dan liberalime

TYPHUS, PENYAKIT AKIBAT KURANG BERSIHNYA MAKANAN

Tugas ibu sungguhlah mulia dan membutuhkan seluruh pikiran dan cinta kita. Bila ada anggota keluarga yang sakit terutama anak-anak, ibulah yang paling kerepotan merawatnya. Sehingga untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga ibu juga perlu pengetahuan kesehatan. Berbagai penyakit disebabkan oleh kuman (bakteri, virus, jamur dll) ada yang bersifat mudah menular dan ada juga yang tidak menular. Untuk penyakit tidak menular bersifat khronis dan biasanya berupa penyakit khusus yang butuh penanganan khusus. Sedangkan penyakit menular bersifat akut dan perlu penanganan segera.

Sebagian kuman yang berbahaya hanya dapat hidup dalam tubuh manusia dan untuk melangsungkan kehidupan kuman tersebut harus pindah dari orang yang telah terinfeksi kepada orang yang sehat yang belum kebal terhadap kuman tersebut. Kuman mempunyai banyak cara untuk berpindah, bisa melalui tangan, percikan ludah, sekresi hidung, benda-benda mati, alat-alat makan, feses ke mulut atau dari feses ke kulit, kontak langsung, makanan, keracunan makanan dan darah.

Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhi, Salmonella para typhii A, dan Salmonella paratyphii B. Basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O, antigen H, dan antigen VI. Dalam serum penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut. terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Kuman tumbuh pada suasan aerob dan fakultatif anaerob pada suhu 15 – 41°C (optimum 37°C) dan pH pertumbuhan 6 – 8.

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Merupakan penyebab utama infeksi usus pada manusia dan hewan. Setiap tahun diseluruh dunia terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000 kematian. Jika tidak segera diobati, 10-20% penderita penyakit tersebut dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi carrier (pembawa). Di Indonesia, diperkirakan antara 800 – 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, Diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – 810 kasus per 100.000 penduduk/tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.. Orang dewasa sering mengalami infeksi ringan dan sembuh sendiri lalu menjadi kebal. Insiden penderita berumur 12 tahun keatas adalah 70 – 80%, penderita umur antara 12 dan 30 tahun adalah 10 – 20%, penderita antara 30 – 40 tahun adalah 5 – 10%, dan hanya 5 – 10% diatas 40 tahun.

Sumber penularan: Kebanyakan penyakit typus ditularkan melalui kotoran. Termasuk kuman yang hidup normal dalam usus hewan, ternak dan reptil, sumber daging unggas unggas kurang matang, telur , melalui anjing, kucing, makanan dan minuman tercemar (batu es), dari carrier yaitu orang sehat tetapi membawa kuman.

Patofisiologi: Infeksi masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, infeksi terjadi pada saluran pencernaan. Basil di usus halus melalui pembuluh limfe masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati dan limfa sehingga membesar dan disertai nyeri. Basil masuk kembali ke dalam darah (bakterimia) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama kedalam kelenjar limfoid usus halus menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Jika kondisi tubuh dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan penderita berangsur-angsur sembuh.

Masa tunas: 1-2 minggu. Masa inkubasi rata-rata 2 minggu : Demam berangsur-angsur naik selama minggu pertama. Demam terjadi terutama pada sore dan malam hari (febris remitten). Pada minggu 2 dan 3 demam terus menerus tinggi (febris kontinue) dan kemudian turun berangsur-angsur.

Gangguan gastrointestinal, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor-berselaput putih dan pinggirnya hiperemis, perut agak kembung dan mungkin nyeri tekan, bradikardi relatif, kenaikan denyut nadi tidak sesuai dengan kenaikan suhu badan.

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Typhus (Tifoid )

* Gejala-gejala dapat dalam beberapa bentuk:

  1. Keracunan makanan (salmonellosis): Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut, mual.
  2. Radang usus: Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut.
  3. Keracunan darah: Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut, pernapasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa membesar.

Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

Gejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;

  1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.
  2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
  3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
  4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
  5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
  6. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

Bila anggota keluarga kita ada yang menampakkan gejala-gejala seperti diatas, sebaiknya kita segera melakukan cek lab dan konsultasi dengan dokter keluarga kita. Karena bila kita langsung ke dokter tanpa dibarengi cek lab biasanya tetap juga doketr menyarankan kita cek darah untuk meyakinkan hipotesa atau diagnosa dari dokter tersebut. .

Diagnosa Penyakit Demam Typhus (Tifoid)
Untuk ke akuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan biakan empedu.

  1. SGOT SGPT meningkat, leukopenia, leuukositosis relatif pada fase akut; mungkin terdapat anemia dan trombositopenia .Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.
  2. Uji serologis asidal (Titer O,H). Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus. Widal positif kalau titer O 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif.
  3. Biakan kuman (darah, feses, urin, empedu) .Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya kuman Salmonella typhosa dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces.

Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).

Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).

Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Typhus (Tifoid)

Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan pengobatan. Klien harus tetap berbaring sampai minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus. Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan2 posisi berbaring untuk menghindari komplikasi

pneumonia hipostatik dan dekubitus.
Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan.

Komplikasi Penyakit Demam Typhus (Tifoid)
Komplikasi yang sering apabila kita terlambat menangani dan menyepelekan gejala yang timbul karena daya tahan tubuh masing-masing orang tidak sama, dijumpai pada anak penderita penyakit demam tifoid adalah perdarahan usus karena perforasi, infeksi kantong empedu (kolesistitis), dan hepatitis. Gangguan otak (ensefalopati) kadang ditemukan juga pada anak.

Diet Penyakit Demam Typhus (Tifoid)
Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain :

  1. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
  2. Tidak mengandung banyak serat.
  3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
  4. Makanan lunak diberikan selama istirahat.

Pada mulanya penderita diberikan bubur saring kemudian bubur kasar untuk menghindari komplikasi perdarahan usus dan perforasi usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan padat secara dini yaitu nasi, lauk pauk yang rendah sellulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman bagi penderita.

Bila anak anda dirawat dirumah sakit perhatikan menu makanan yang disiapkan dari rumah sakit karena tidak semua rumah sakit mempunyai ahli gizi yang melaksanakan rekomendasi dokter yang merawat, jadi kita harus selektif memilih makanan yang boleh dikonsumsi anak kita. Demikian juga bila pasien sudah diijinkan untuk rawat jalan biasanya para ibu menganggap anak sudah sembuh dan boleh makan semua makanan.

untuk kembali ke makanan “normal”, lakukan secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari pertama dan kedua makanan lunak, hari ke-3 makanan biasa, dan seterusnya.

Penyakit dapat diatasi dengan beberapa cara bahkan kadang-kadang dapat dicegah. Oleh sebab itu jika pencegahan dilakukan maka pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Salah satu cara untuk mencegah penyakit adalah meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kuman-kuman yang masuk ke alam tubuh.Tubuh yang mendapat makanan yang cukup bergizi akan lebih kuat melawan kuman daripada tubuh yang kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi akan lebih mudah sakit dibandingkan anak yang cukup gizi, oleh karena itu kita harus mengupayakan agar anak mendapat gizi yang cukup dan menerapkan pola hidup sehat berarti kita juga mencegah bahaya penularan penyakit.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit :

  • Upaya pertama yang bisa dilakukan sebelum sakit adalah mempertinggi nilai kesehatan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, pola makan sehat, pola pikir sehat dan menjaga lingkungan bersih dan sehat. Pola hidup lebih menekankan kepada kebiasaan dan prilaku keluarga yang sangat berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, apakah kita punya kebiasaan berolahraga, istrirahat yang cukup dan punya waktu untuk bersantai. Pola makan keluarga menentukan asupan gizi yang dibutuhkan oleh masing- masing anggota keluarga sesuai dengan umur dan aktivitas serta pantangan untuk masing-masing anggota keluarga, dan ini bila ada kasus alergi terhadap makanan. Ibu harus pandai mengkreasikan menu makanan sehari-hari dengan asumsi disesuaikan dengan dana yang ada. Hilangkan asumsi bahwa makanan mahal pasti sehat ataupun makanan yang sehat pasti mahal. Karena kita harus memahami bahwa bahwa makanan yang baik harus dilihat dari komposisi gizi dan kreatifitas penyajian yang menggugah selera. Pola pikir sangat menentukan kebahagiaan seseorang, setiap orang punya masalah tetapi tinggal bagaimana kita menyikapi setiap persoalan dengan bijak dan yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada solusi dan jangan menumpuk dan memendam masalah dalam keluarga. Buatlah rumah kita seperti surga dalam pikiran yang sehat ada badan yang sehat. Lingkungan yang bersih dan sehat sangat terkait dengan lingkungan fisik tempat tinggal kita. Rumah yang sehat adalah rumah yang ukurannya sesuai dengan jamlah anggota keluarga, mempunyai sirkulasi dan ventilasi yang bagus dan secara estetika nyaman di pandang.
  • Upaya kedua dalah menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sumber dan cara penularan penyakit .gejala-gejala dini dan penanganan pertama untuk mencegah kondisi akut..

Akhir-akhir ini panyakit typus lebih banyak menyerang anak-anak mulai dari usia balita sampai mahasiswa (banyak mahasiswa saya yang terkena typus), biasanya karena pola makan dan pola hidup yang kurang baik)

Beberapa tips yang bisa dilakukan ibu –ibu untuk mencegah anak kita terkena typus adalah dan mencegah penularannya :

· Mengolah makanan untuk keluarga dengan mengutamakan higiene sanitasi dan kebutuhan gizi keluarga

· Membiasakan anak untuk makan di rumah secara teratur , karena makanan yang diolah dirumah higiene sanitasinya lebih terjamin daripada membeli makanan diluar rumah seperti diwarung ataupun jajanan sekolah yang tingkat keamanan dan higiene sanitasi tidak kita ketahui.

Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit, maka dapat dilakukan pengendalian. Yaitu bila ada salah seorang anggota keluarga kita terkena typus, alat-alat makannya sementara disendirikan dulu dan dicuci bersih dengan sabun yang mengandung antiseptik agar tidak menulari anggota keluarga yang lain

.membersihkan lingkungan secara teratur , perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan kebiasaan hidup sehat serta mengurangi populasi lalat (reservoir).

Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat-alat yang digunakan penderita dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan sabun.

Sebagai bagian dari masyarakat ,kita bisa berbagi ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk memberikan pendidikan kesehatan secara berkala kepada ibu-ibu di lingkungan sekitar kita. Perlu juga kita menyarankan agar pemerintah dalam hal ini Departemen kesehatan membina higiene sanitasi pengolahan makanan para penyaji dan penjual makanan skala kecil maupun menengah, karena biasanya mereka kurang memperhatikan hal tersebut.

METODE PENDIDIKAN ANAK SECARA ISLAMI

Segala puji bagi ALLAH SWT, yang telah memberi fitrah dalam diri manusia untuk memilih jalan yang baik atau yang buruk, yang memberi balasan kepada manusia atas semua amalannya. Pendidikan tidak terlepas dari metodologi yang tepat agar tujuan yang hendak dicapai dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Orang tua terutama ibu adalah pendidik pertama dan utama untuk anak-anaknya sehingga ibu harus selalu belajar mencari cara yang baik dalam mendidik sesuai dengan kondisi dan situasi anak, ibu tidak dapat mengandalkan satu cara saja dan menganggap bahwa hanya cara itulah yang paling tepat untuk diterapkan pada setiap kondisi dan keadaan anak, macam-macam metode mendidik anak dapat kita gali dari Al’Quran yang merupakan pedoman dan tuntunan setiap muslim. Anak adalah hamba Allah yang merupakan anugerah dan titipan Allah yang kelak pasti dimintai pertanggungjawaban orang tua terhadap seluruh amanah yang diterima. Anak –anak mempunyai karakter dan sifat yang berbeda meskipun dilahirkan dari sebuah keluarga. Mendidik anak bukanlah seperti membuat kue yang bisa dicetak dan dibuat sesuai keiinginan orangtuanya, karena pembentukan karakter anak terbentuk dari berbagai factor mulai dari keluarga, lingkungan dan masyarakat. Tetapi paling tidak, peran orang tua akan sangat dominan dalam pembentukan pondasi dasar karakter anak agar dia mampu bersaing dan bertahan dengan kondisi lingkungan yang perubahannya sangat cepat dan untuk saat ini semakin memprihatinkan dengan berkembangnya audio visual secara sengaja maupun tidak sengaja menjadi salah satu guru bagi anak-anak kita. Kebanyakan orang tua lebih sibuk mencari nafkah ketimbang menambah ilmu bagaimana mendidik anak-anaknya, sungguh tidaklah kita sebagai ibu kelak akan membawa semua materi yang kita upayakan tetapi doa dan amalan anak-anak yang soleh dan solehah yang kita butuhkan.

Beberapa metode yang bisa dan mungkin sudah pernah kita gunakan dalam mengarahkan putra-putri kita adalah :

  1. Ta’liim (memberi tahu). Ta’lim secara harfiah artinya memberitahukan sesuatu kepada seseorang yang belum tahu. Dalam perbendaharaan bahasa Arab diartikan sebagai pengajaran.

Allah S.W.T berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2)ayat 31-32 : ”Dan Dia memberitahukan kepada Adam seluruh nama-nama, kemudian memperlihatkan kepada malaikat, lalu berfirman , Beritahukanlah kepadaKu nama-nama benda itu jika kamu memang benar. Mereka menjawab ” Mahasuci Engkau, kami tiada sedikitpun pengetahuan, kecuali yang telah Engkau beritahukan kepada kami. Sesungguhnya Engkau maha Mengetahui lagi Maha bijaksana.”.

Metode ta’lim merupakan metode dasar dalam pendidikan,bahkan dalam aktivitas komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Sebelum pembicaraan lebih jauh dan ntuk menghindari kesalahpahaman , maka pihak-pihak yang bersangkutan harus menyamakan pemahaman tentang obyek yang dibicarakan ,dengan cara saling memberi tahu pengenalan atau pengetahuan tentang obyek yang dimaksud.orang tua dalam usaha menalarkan pengetahuan kepada anak-anaknya mulai sejak kecil mengenal nama benda , mengenal anggota tubuhnya atau keadaan atau orang disekitarnya agar bisa menjalin komunikasi dengan orang-orang disekililingnya. Metode ta’liim dapat diterapkan dengan kriteria bahwa anak tidak memiliki pengertian tentang hal yang dibicarakan dan belum mempunyai gambaran atau pengetahuan tersebut, terutama dalam hal agama, misalkan dalam menanamkan aqidah orangtua mengenalkan kepada anak tentang keimanan kepada Allah, Al’Quran, Malaikat, Nabi dan rasul serta tentang Qada dan Qadar. Dalam ibadah orang tua mengenalkan dan mengajarkan makna, gerakan sholat, makna dan cara berpuasa dll. Dalam pembinaan akhlak orang tua mengenalkan bagaimana adab berbicara ke orang lain terutama yang lebih tua tanpa membedakan status orang dari wajah, kekayaan dan lain-lain.

Metode ta’liim dapat dilakukan dengan beberapa pola Maradlun yaitu memperlihatkan secara konkret disertai namanya dan Naba-un yaitu menyebutkan nama benda atau keadaan yang pernah diketahui. Tahapan awal perkembangan anak yang paling cepat melalui audio visual (melihat dan mendengar). Sehingga contoh yang baik adalah metode yang mudah diterima dan ditiru anak-anak. Jangan sampai potensi kecerdasan anak –anak kita diisi oleh tayangan dari audio visual dari media yang jelas kandungan pendidikannya sangat sedikit. Ibu harus menyeleksi tayangan media yang bisa ditonton anak-anak dan bila sempat menemani si kecil akan sangat membantu kita memberi pemahaman tentang makna tayangan televisi meskipun film kartun anak-anak yang bisa saja anak tidak mampu mengambil sisi pendidikannya tetapi malah mempersepsikan sendiri apa yang dilihat dan di dengar, ini bisa berbahaya!!!. Metode ini banyak diterapkan pada anak-anak usia balita. Dan ingat 4 tahun pertama dalam kehidupan adalah masa-masa keemasan (golden age years), dimana penyerapan otak anak sangat optimal, bila kita tanamkan kebaikan, Insya Allah kita akan mendapati anak kita dalam lindungan Allah SWT.

  1. Tabyiin (memberi penjelasan). Tabyiin yaitu memberi penjelasan yang lebih mendalam kepada lawan bicara setelah dia mengajukan permintaan penjelasan atas informasi yang dierimanya. Dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 67-71, Allah SWT berfirman ” Dan ingatlah ketika musa berkata kepada kaumnya :Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina. Mereka berkata :’Apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan ?. Musa menjawab ”Aku berlindung kepada Allah sekiranya menjadi salah seorang yang jahil... dst. Dari ayat di atas diberikan isyarat adanya penggunaan metode tabyiin dalam memberi keterangan kepada lawan bicara dan kita gunakan pada saat anak kita ingin tahu lebih mendetail tentang sesuatu.. dengan demikian, orang tua dituntut memiliki pengetahuan yang luas daripada anaknya. Tetapi bila ternyata orang tua tidak paham janganlah memberi jawaban yang keliru karena hal ini akan dapat menyesatkan anak-anak dan mendidik anak berbohong, yaitu tidak tahu mengaku tahu. Orang tua harus berlaku jujur dalam menta’liim anaknya. Agar kita dapat menjawab keinginan tahu anak-anak kita, ibu harus terus belajar sampai ke liang lahat. Metode ini diterapkan pada saat anak-anak sudah mempunyai respon terhadap sekelilingnya, mulai anak bisa merangkai kata dan bertanya ” apa ini bu”? , ini menunjukkan bahwa semua manusia diberi akal dan mempunyai keinginan tahu, sehingga bila masa-masa ini bisa berjalan dengan optimal anak akan terbiasa mencari dan ingin tahu sesuatu, anggap mereka adalah peneliti cilik.
  2. Tafshiil (merinci).Metode tafshiil adalah cara untuk memberi keterangan secara detail mengenai suatu obyek agar orang yang bertanya memperoleh pengertian secara utuh, mendalam dan benar. Dalam QS.Huud (11) ayat 1-3 , Allah menjelaskan pada ayat ini tentang rincian dari ketentuanNya yang dibebankan kepada manusia, yaitu tidak boleh menyembah sesuatuselain ALLAH: memohon ampun padaNYA dan bertaubat bila terlanjur berdosa. Metode ini bertujuan agar anak dapat membedakan yang benar dan salah dari apa yang hendak dilakukan. Biasanya sangat erat kaitannya dengan metode Tabyiin. Metode ini bisa diterapkan pada anak-anak balita yang sudah mulai aktif bergerak ,misalnya kita mengenalkan bahwa seterika yang nyala itu panas dan bila dipegang bahaya karena panas dan bisa membuat kulit melepuh dan luka dan kita akan merasa sakit.
  3. Tafhiim (memahamkan) ialah memberikan pengertian tentang suatu masalah dengan merumuskan obyek secara utuh , baik benda, keadaan ataupun persoalan metode ini tersirat pada firman Allah dalam QS. Al-anbiyaa (21)ayat 78 dan 79 . Metode ini dapat kita lakukan agar anak-anak kita belajar untuk mengatasi permasalahan sehari-hari secara adil dan benar. Contoh untuk menyelesaikan suatu kasus anak bertengkar orang tua harus mempunyai gambaran informasi yang utuh dari kedua anak yang bertengkar agar tidak salah mengarahkan atau menyelesaikan suatu perkara. Jadi hati-hati menjadi hakim kalo informasi hanya sepotong-potong dan tidak utuh, orang tua akan menjadi hakim yang tidak adil bagi salah seorang anaknya. Dan bila ini terjadi, anak yang jadi korban bisa tidak mempunyai kepercayaan diri, memberontak ataupun benci kepada ibunya.
  4. Tarjiih (memilih yang lebih mendekati kebenaran). Metode ini tersirat dalam QS Al-Anfaal (8) ayat 67-68, ayat ini berkenaan dengan kasus penyelesaian tawanan perang badar. Bila terdapat dua pendapat mengenai suatu masalah, maka harus mempertimbangkan mana di antara kedua pendapat yang lebih kuat alasannya atau yang mendekati kemaslahatan agama atau kehidupan yang kita pilih. Tindakan memilih ini yang disebut metode tarjiih.Banyak kasus yang dialami anak-anak baik di rumah maupun di luar rumah yang penyelesaiannya memerlukan metode tarjiih.
  5. Ta-syiir (mempergunakan isyarat), yaitu menggunakan benda atau gerakan sebagai isyarat. Dalam QS. Maryam (19) ayat 27-29 :.. Akan tetapi,Maryam tetap bersiteguh tidak mau menjawab dan memberi isyarat agar kaumnya bertanya pada bayinya...... Metode ini dilakukan dengan mengunakan isyarat misalnya menggunakan telunjuk, menganggukkan kepala dll.ketika orang tua memberikan isyarat, bisa saja anak tidak paham oleh karena itu orang tua perlu menyampaikan makna-makna isyarat agar pada saat isyarat tersebut digunakan ia bisa memahami maksud orang tua.
  6. Talwiih (menyalahkan atau membenarkan secara simbolis). Dalam QS Al –Kahfi (18)ayat 22. Pada ayat ini digunakan kata-kata yang menjadi simbol terhadap sesuatu yang dianggap keliru atau salah, yaitu kata meraba-raba dalam gelap. Kata-kata ini adalah suatu ungkapan yang bersifat kias untuk menyatakan kekeliruan atau kesalahan. Metode talwiih dapat kita gunakan dalam mendidik anak-anak kita mempraktekkan sesuatu atau mempelajari sesuatu di bawah bimbingan orang tua . Bila anak-anak melakukan kesalahan , maka tidak langsung dinyatakan secara tegas oleh orang tua dengan menunjukkan kesalahan itu di hadapan anak dan atau didepan orang lain, tetapi menggunakan isyarat atau memilih kata-kata yang lain yang dapat dipahamkan secara halus oleh anak-anak sebagai teguran. Metode talwiih dimaksudkan untuk melatih kepekaan dan kemampuan berpikir secara tajam pada anak-anak. Metode talwiih digunakan untuk menghindari tertusuknya perasaan lawan bicara agar idak menganggu hubungan baik antara mereka. Sebab tidak selamanya dalam pergaulan kita berhubungan dengan orang-orang yang suka berterus terang dalam menyatakan senang- tidak senangnya dan semakin tinggi tingkat peradaban maka semakin banyak digunakan metode talwiih. Orang tua sebaiknya berulang kali menerapkan metode ini sebagai upaya meningkatkan kehalusan perasaan dan ketajaman berpikir putra-putri kita supaya kelak menjadi orang-orang yang peka menghadapi lingkungannya.
  7. Tarwiih (memberi penyegaran fisik dan mental) di riwayatkan dalam hadis Muslim bahwa Rasulullah saw, mengingat betapa perlunya seseorang terus-menerus di samping Rasulullah untuk berzikir dan beribadah, tetapi juga mengingatkan betapa setiap orang memerlukan saat-saat santai sejenak, karena setiap orang secara fisik maupun mental memerlukan suasana penyegaran dan hiburan. Demikian juga dalam QS al-Qashash (28) ayat 77 yang pada intinya bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk bekerja keras , beramal shalih bagi kepentingan kehidupan akhiratnya, akan tetapi sekaligus dilarang melupakan dan mengabaikan kepentingan kehidupan di dunia ini. Dalam metode ini mengajarkan bagaimana menyeimbangkan tugas-tugas tanpa merusak mental dan fisik anak. Saat ini banyak orang tua yang membebankan anak-anak dengan berbaga kegiatan dengan tujuan meningkatkan kualitas akademik anak-anak tanpa menyadari bahwa masa anak-anak adalah masa pertumbuhan yang penuh dinamika, fantasi dan dunia bermain.sungguh dalam hal ini orang tua diharapkan bijaksana mengarahkan anak secara proporsional dan seimbang, sehingga masa kanak-kanak yang harus diisi dengan keceriaan terenggut dan berlalu sampai kemudian disesali tetapi waktu tidak bisa diputar. Metode tarwiih dapat diterapkan bilamana orang tua mengetahui anak-anak baru menyelesaikan tugas sekolah yang berat yang bisa menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Untuk mengembalikan semangat dan kesegaran fisik dan mental hendaknya orang tua memberi kesempatan anak untuk bersantai dengan cara positif misalnya : mengajak anak-anak berlibur , memberikan pujian secara proporsional, memberi hadiah yang disukai bahkan pelukan dan ciuman sayang akan memberikan efek tenang dan rileks yang menyenangkan untuk anak.
  8. Tahdliid (mengajak), menyampaikan ajakan kepada orang-orang yang mampu melakukan perbuatan baik tetapi tidak melakukannya.pada anak-anak dalam QS Al-Haqqah(69) ayat 34 ” dan dia tidak mau mengajak (orang lain) untuk memberi makan orang miskin”. Metode tahdllidl dapat diterapkan pada berbagai hal misalnya anak sejak kecil diajak membaca buku bersama, sholat jamaah. Metode ini lebih melatih pengertian dari si anak dan kesabaran pihak orang tua . metode ini harus diupayakan sejak usia dini karena anak-anak usia dini sangat mudah kita ajak karena pada tahapan ini mereka lebih mudah dan suka meniru perbuatan orang-orang disekitarnya.
  9. Tahriim (melarang). Dalam QS.Al-An’aam (6) ayat 151 Allah membolehkan kita melakukan sesuatu, juga melarang sesuatu untuk dilakukan. Orang tua tidak bisa membiarkan anak-anaknya berbuat apa saja sesuai seleranya, sebaliknya orang tua harus mengajarkan norma-norma agama dan pergaulan yang beradab kepada putra-putrinya. Dalam hal larangan, yang pertama harus disampaikan adalah larangan-larangan agama yang sejalan dengan aturan Islam. Anak-anak juga harus diajarkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam lingkungan keluarganya, karena akan membahayakan dirinya dan orang lain . metode ini tidak dapat ditinggalkan dalam mendidik anak menjadi hamba ALLAH yang taat.
  10. Tarhiib (mengancam dengan kekerasan) dijelaskan dl QS Al-Anfaal (8) ayat 60, menimbulkan perasaan takut yang hebat pada lawan. Ancaman-anamcaman keras dimaksudkan untuk membuat jera orang atau anak yang tidak menghentikan perbuatan negatif. Metode tarhiib berarti suatu cara yang dipergunakan dalam pendidikan dalam bentuk penyampaian ancaman kekerasan terhadap anak-anak yang bandel, yang tidak lagi mempan dengan berbagai metode yang lebih lunak. Untuk memberikan pelajaran bagi mereka agar tidak meneruskan kebiasaan buruknya dan menurut syariat metode ini dibenarkan untuk diterapkan kepada anak-anak kita.Tetapi penerapan metode ini tidak boleh langsung dilakukan sebelum mencoba metode lain yang lebih lunak karena dapat berdampak negatif pada anak. Metode ini kita gunakan bila anak sudah kita beri peringatan tetapi tetap tidak mau menghentikan kebiasaan buruknya. Oleh karena penggunaan metode tarhiib memerlukan pelaksanaan metode sebelumnya secara benar maka orang tua harus konsisten dan harus mengkaji kegagalan metode –metode ringan sebelumnya, apakah karena sifat anak yang tidak dapat diatasi ataukan penerapan dan sikap orang tua yang tidak konsisten. Jadi dalam menerapkan metode ini orang tua sudah benar-benar sampai pada kesimpulan bahwa semua metode sebelumnya yang dietrapkan tidak memberikan hasil yang diharapkan.
  11. Ta’dziib (memberi hukuman fisik) , hukuman fisik terhadap orang-orang yang melakukan kesalahan berat agar yang bersangkutan merasakan akibat dampak buruk dari perbuatannya secara konkret, metode ini tersurat dlm QS. At-Taubah (9) ayat 74.dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga , ada anak yang mempunyai kebiasaan mengambil barang milik orang lain tanpa ijin baik saudara maupun milik orang tua, dan telah diperingati dan diancam berkali-kali tidak jera. Terhadap anak-anak seperti ini orang tua boleh memberikan hukuman fisik berupa memukul tangannya atau pantatnya agar tidak mengulang lagi perbuatan buruknya. Metode ini diterapkan bila metode ancaman lisan maupun pemikiran tidak lagi mempan.Tetapi tetap orang tua harus selektif, artinya menggunakan metode ini dalam kondisi sangat terpaksa karena metode lain tidak memberikan hasil . Untuk anak-anak yang tidak mau shalat setelah berusia 10 tahun atau sudah akil baliq, metode ini juga boleh diterapkan. Metode ini dapat dikatakan merupakan langkah terakhir dalam menghadapi kebandelan anak-anak, walaupun memang tidak dapat dijamin 100% bahwa setelah anak mendapat hukuman fisik anak-anak akan sesuai dengan harapan kita. Akan tetapi sebagai salah satu upaya untuk meluruskan perilaku anak, orang tua tidak boleh dipengaruhi rasa kasihan tetapi membiarkan anak terjerumus ke dalam kerusakan yang lebih jauh. Bisa jadi anak menjadi benci kepada orang tua pada saat menerima hukuman fisik, tetapi bila semua kita lakukan karena rasa sayang kepada anak dan menjelaskan tujuan hukuman fisik tersebut, mereka akan menerimanya. Yang harus kita waspadai adalah janganlah memberi hukuman fisik karena kemarahan dan dengan kebencian karena niat baik ingin mendidik anak akan menjerumuskan kita sendiri melakukan kesalahan besar Wallahualam bi shohab. Semoga Allah selalu menuntun kita ke jalan yang diridhoi dan dicintaiNya Amiin.

SELAMATKAN ANAK INDONESIA DENGAN SYARIAH

Generasi terbaik adalah generasi yang unggul. Bukan sekedar dapat bertahan dari kesulitan atau dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak. Lebih dari itu generasi terbaik senantiasa menonjol kepemimpinannya ,mampu memimpin manusia mengarungi kehidupan berlandaskan keimanan yang lurus pada islam . Generasi terbaik dan unggul memiliki ciri utama dalam melaksanakan yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Sesuai dengan firman Allah S.W.T dalam al Quran :

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLAH (QS Ali Imran :110)

Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah dan suci. Ia diberi naluri untuk mencintai kebaikan dan menjaga diri dari keburukan . Tetapi pada saat mereka lahir belum mampu membedakan antara kebaikan dan keburukan. Faktor pendidikan orang tua dirumah dan lingkunganlah yang merangsang tumbuh kembangnya kemampuan memilih kebaikan dan keburukan. Namun pada kenyataannya orang tua dan calon orang tua lebih menyiapkan ilmu untuk bekerja ketimbang ilmu menjadi orang tua. Padahal tugas orang tua 24 jam, sementara tugas pekerjaan hanya sebatas jam kerja.
Setiap orang tua mempunyai harapan yang baik pada putra-putrinya, namun tidak dibarengi dengan program dan perencanaan yang jelas. Bahkan tidak jarang orang tua yang mendidik anaknya dengan metode trial and error alias coba-coba.
Tetapi bila kita menengok sekeliling kita, bahwa permasalahan anak bukan merupakan masalah dalam lingkup keluarga kecil kita tetapi secara keseluruhan di negara kita yang saat ini memasuki usia dewasa 62 thn merdeka menampilkan potret- potret buram anak anak Indonesia yang bisa kita lihat:
1.Kasus Gizi buruk dan busung lapar
Sampai November 2005 tercata 71.815 kasus balita menderita gizi buruk diantaranya 232 meninggal dunia.
Perincian kasus gizi buruk (Suara Pembaharuan 11/2/2006)

2.Kasus buta aksara dan Putus sekolah
Akibat kemiskinan, dunia pendidikan terikut dampaknya. Banyak keluarga miskin yang tak mampu menyekolahkan anaknya. Direktur PLS Depdiknas Ella Yuleawati mengatakan data 2005 menunjukkan bahwa siswa SMP yang putus sekolah mencapai 1.000.746 dan SMA/SMK mencapai 151.976. (Waspada. co.id.14/7/06)

3. Ancaman televisi
Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV berjam-jam sepanjang hari. Berdasarkan penelitian Yayasan Pengembangan Media anak (YPMA) tahun 2002, anak anak di Jakarta menghabiskan 30-35 jam di depan TV selama seminggu. Artinya setiap tahunnya mereka menghabiskan waktu sebesar 1.560 – 1.820 jam pertahun lebih dari standar jam belajar yakni 1000 jam pertahun. Apa yang ditonton anak –anak ? Seringkali orang tua lalai dan tidak mengontrol jenis tontonan yang boleh ditonton anak- anak mereka.

4. Ancaman Makanan Anak rawan kanker
Hampir semua makanan anak anak yang dijual di pasaran mengandung food aditif kimia, mulai dari snack food, permen sampai berbagai macam minuman anak anak yang semuanya mengandung tambahan bahan kimia seperti penegas rasa, pengawet, pewarna dsb.

5. Ancaman pornografi dan seks Bebas.
Yayasan kita dan Buah hati melakukan survey sepanjang tahun 2005 pada anak-anak usia 9-12 tahun , dengan responden 1.705 anak Jabotabek.Ditemukan, 80% anak-anak sudah mengakses materi pornografi dari berbagai sumber, antara lain: komik, VCD/DVD dan situs-situs porno. Survey lain, dari BKKBN 2002 menyebutkan, bahwa 40% remaja pernah berhubungan seks sebelum menikah . BBC dan CNN pada tahun 2001 melaporkan Indonesia dan Rusia merupakan pemasok terbesar materi pornografi anak, dimana anak anak ditampilkan dalam adegan-adegan seksual (Republika, 21/5/06).

6. Ancaman Kekerasan dan Psikis
Menurut Komnas Perlindungan Anak selama tahun 2005, ditemukan 736 kasus kekerasan terhadap anak, terbagi menjadi 327 kasus perlakuan salah secara seksual, 233 kasus perlakuan salah secara fisik, 176 kasus kekerasan secara psikis dan 130 kasus penelantaran anak (Tempointeraktif.com.13/1/06).

7. Perdagangan dan Eksploitasi Seksual
Sekjen komnas Perlindungan Anak mengemukakan bahwa Indonesia merupakan pemasok perdagangan anak dan wanita terbesar di Asia Tenggara.








Akar Masalah

Dari fakta diatas, dapat kita lihat betapa kompleksnya permasalahan yang mendera anak anak generasi penerus kita. Jika kita runut permasalahan maka ada 3 pihak yang ikut bertanggung jawab atas persoalan ini :
1. Orang tua, sebagai pengemban amanah dari ALLAH, tidak mempunyai ilmu untuk menjadi orang tua, ibu dan ummul madrasah bagi anak anaknya
2. Lingkungan sekitar yang kurang peduli terhadap orang lain dan lebih egosentris yang penting menyelamatkan anak sendiri padahal bila teman anak kita buruk pastilah sedikit tidak anak anak kita terkena imbasnya juga
3. Media televisi yang merupakan pengasuh anak anak di rumah malah mencekoki anak anak kita dengan berbagai tayangan yang justru banyak merangsang sisi negative sang anak
4. Negara sebagai pelindung seluruh warga Negara yang seharusnya mampu membuat kebijakan untuk mengatur seluruh kehidupan masyarakat malah lebih berpihak kepada kebijakan yang mengeksploitasi kehidupan untuk kepentingan ekonomi semata tanpa memikirkan perkembangan jiwa, mental dan kualitas generasi penerus Indonesia berikutnya.


Islam sebagai satu satunya solusi
Jika kita cermati secara mendasar yang menjadi akar permasalahan yang menghimpit kehidupan anak anak kita dan seluruh anak Indonesia yaitu cara pandang dan standar hidup yang tidak menggunakan aturan ALLAH sebagai petunjuk dalam menjalankan seluruh aktifitas kehidupan sehari-hari, dari orang tua, lingkungan maupun peraturan peraturan yang dibuat oleh pemerintah tidak mendukung terbentuknya generasi yang unggul. Generasi unggul bukanlah sesuatu yang tidak bisa kita raih , karena Al Quran memberikan tuntunan yang paling sempurna, hanya dibutuhkan kesungguhan untuk mewujudkannya. Dengan pendidikan sepanjang waktu maka tidak ada satu fasepun dalam kehidupan anak kita kosong dari proses pendidikan baik itu di rumah, di masyarakat, di sekolah atau dimanapun dia berada. Dari sini kita dapat membagi tanggung jawab pendidikan terbagi menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat dan Negara.

Ibu mendapat amanah pertama dan utama sebagai ummul madrasah atau ibu adalah sekolah bagi anaknya. Anak anak bukan miniatur orang tua ataupun orang dewasa yang berbentuk ini, sehingga dituntut kemampuan sang pendidik memberikan keteladanan dan mampu berkomunikasi dengan anak untuk menyampaikan transfer berbagai ilmu pengetahuan terutama ilmu menjadi hamba ALLAH, dimana sang pendidik haruslah terus berusaha meningkatkan kualitasnya sebagai ibu terkait dengan tuntutan zaman yang membutuhkan kreativitas ibu sebagai muslimah yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
Kedua ada di tangan masyarakat, masyarakat dituntut peran aktifnya dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses kembang anak. Berbagai kegiatan seminar, training , kajian tentang pendidikan anak adalah suatu keharusan sebagai sarana para ibu meningkatkan pengetahuan dan kualitasnya agar muncul perasaan bahwa pendidikan generasi adalah tanggung jawab bersama.
Ketiga ada di pundak negara. Dengan kekuatan yang dimiliki Negara akan mampu menjadi penyelenggara pendidikan yang baik dan berkualitas sesuai dengan kemajuan jaman yang berlandaskan aturan aturan islam dan membuat kebijakan kebijakan public yang membentuk lingkungan yang baik bagi pendidikan anak anak.
Bila masing-masing mampu menjalani perannya maka diharapkan mampu mencetak generasi yang unggul , namun haruslah disepakati dulu bahwa tujuan akhir proses pendidikan adalah membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa dan Insya ALLAH mempunyai kemampuan iptek yang tinggi dan tidak kalah bersaing di kancah dunia. Pujian ALLAH bagi generasi khairu ummah, generasi unggul inilah sebaik-baiknya makhluk. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadap aturan ALLAH.
Semoga ALLAH memberikan kemudahan bagi kita para orang tua untuk menunaikan amanah mencetak generasi yang unggul yang bangga dengan kepribadian islamnya dan tidak malu mengatakan Isyahaduu bianna muslimun